Sabtu, 8 Disember 2018

RESENSI BUKU: 150 KISAH ABU BAKAR AL-SHIDDIQ


DATA BUKU

Judul : 150 Kisah Abu Bakar Al-Shiddiq
Pengarang : Irfan Maulana Hakim, Cecep Hasannudin
Penerbit : Ahmad ‘Abdul ‘Al Al - Thahthawi
Tempat terbit : Cinambo, Bandung
Tahun terbit : April 2016
Cetakan : Pertama
Jumlah Halaman : 164
ISBN : 978-602-418-011-9
Harga : Rp 29.900.00

 
        
Buku ini berbicara tentang manusia sangat agung, sahabat yang paling dekat dan paling dicintai oleh Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Dialah Abu Bakar Al-Shiddiq. Karya semacam ini tidak banyak. Buku-buku tentang sahabat, rata-rata ditulis oleh penulis dari luar negri dan berbahasa arab. Sangat sedikit yang ditulis oleh penulis Indonesia dan berbahasa Indonesia. Maka upaya Ahmad ‘Abdul ‘Al Al-Thahthawi ini bisa dibilang satu di antara yang sedikit itu.
 
Kendati berbahasa Indonesia, rujukan yang digunakan cukup kredibel. Kemudian, disajikan dengan bahasa sederhana, gaya penceritaan yang mengalir, membuat pembaca mudah memahami isi dari buku ini dan boleh dibaca siapa saja.

Selama ini, kita menghitung koleksi buku bacaan kita tentang sejarah hidup tokoh, berapa banyak yang berkisah tentang sejarah perjuangan sahabat Nabi? Sejauh mana kita mengenal ulama-ulama salaf apabila dibandingkan dengan ilmuwan-ilmuwan modern? Seberapa lancar kita mengeja nama-nama pahlawan Islam dibandingkan tokoh-tokoh sekuler?

Maka buku ini semoga menjadi pelecut awal bagi kita untuk mau menyimak lembaran-lembaran hikmah tentang sejarah hidup manusia-manusia mulia. Apalagi buku ini bukan buku sejarah murni dan juga boleh dibilang buku hikmah. Dengan membaca kisah-kisah perjalanan hidup Abu Bakar Al-Shiddiq, kita semua diajak bercermin : sampai mana kualitas keberagamaan kita ini? Betapa besarnya iman dan betapa dalam cintanya pada Allah dan dengan kemulian, pengabdian dan kecintaan Abu Bakar Al-Shiddiq terhadap Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam beserta Rasul-Nya.

Ceritanya, Abu Bakar Al-Shiddiq sangat gigih membantu dakwah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Ketika dakwah Islam masih dilakukan secara rahsia dan pemeluknya masih sedikit, Abu Bakar Al-Shiddiq meminta izin kepada Rasul Shallallahu Alaihi Wasallam untuk berdakwah secara terang-terangan. Karena terus mendesak akhirnya Nabi mengizinkan. Segeralah dia berkhutbah di Masjidil Haram.

Setelah diketahui, kaum Musyrikin memukul, menendang bahkan diinjak-injak tubuh Abu Bakar Al-Shiddiq. Bersimbah darah, Abu Bakar Al-Shiddiq pun pingsan. Tetapi dalam keadaan koma beberapa saat, begitu sadar, kata-kata pertama yang keluar dari lisan Abu Bakar Al-Shiddiq, “Bagaimana keadaan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam?” Abu Bakar Al-Shiddiq tidak mengeluh, tidak merintih dan tidak memikirkan dirinya. Singkat cerita, akibat dari peristiwa ini, ibunda Abu Bakar yang dulunya kafir segara memeluk Islam.

Kisah-kisah lain serupa ini dapat kita jumpai di dalam buku ini. Mengharukan lagi mencerahkan. Diungkap pula kemuliaan-kemuliaan Abu Bakar. Antara lain kegigihan Abu Bakar Al-Shiddiq dalam berdakwah mampu mengislamkan 30 orang yang masuk Islam. Di antara mereka, Utsman bin Affan, Saad bin Abi Waqqash, Abdurrahman bin Auf, Zubair bin Awwam, Thalhah bin Ubaidillah, Abu Ubaidah Ibnul Jarrah dan Utsman bin Madz’un.

Abu Bakar Al-Shiddiq adalah pejuang kebenaran hingga tidak segan korbankan harta bahkan jiwa. Abu Bakar Al-Shiddiq mencintai Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bukan karena ada keuntungan dunia yang diharapkan. Ia mencintai Rasulullah dengan mengharapkan ridha Allah. Kepribadian Rasul dan kemuliaan akhlaknya menjadi magnet bagi siapa saja yang berhati mulia, bersih untuk mencintainya.

Selebihnya, buku ini sangatlah bagus untuk menambah ilmu pengetahuan kita agar lebih mengenali perihal kehidupan Abu Bakaar Al-Shiddiq, serta agar kita dapat bercermin pada kelembutan beliau dan keteguhan beliau. Begitu juga kebesaran cinta beliau kepada Allah dan Rasul-Nya. In sha Allah banyak sekali inspirasi dan hikmah untuk mencerahkan keberagamaan kita. Semoga buku ini menjadi pintu awal kita untuk semangat mengenal, mempelajari dan meneladani kehidupan sahabat yang mulia.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan